Kunci Bahagia Cuma Ini Ternyata


Setiap manusia, pasti ingin bahagia. Tapi, tidak semua manusia merasakannya. Sebagian mengira, bahagia akan mendekat, jika dirinya berlimpah harta. Sebagian lagi mengira bahagia akan menetap jika hidupnya lengkap : bekerja, punya pasangan hidup, punya anak, punya rumah, punya kendaraan. Sebagian lagi mengira, ia bahagia jika punya kekuasaan yang mendatangkan segan dan penghormatan.

Ada juga yang berpikir dirinya bahagia jika sudah terkenal, populer, teman-teman ya dari kalangan seleb atau high class.

Ternyata, ketika manusia mencapai kategori kaya sesuai standarnya, di luar dugaan. Dirinya tetap tidak bahagia. Ia kemudian mencari-cari lagi hak di luar dirinya yang ia kira nantinya akan bikin ia bahagia.

Padahal…bahagia itu kuncinya ada pada diri manusia itu sendiri. Bukan faktor-faktor eksternal kepantasan sesuai kesepakatan komunal.

Menurut KH Husein Ilyas dari Mojokerto, resep bahagia ada tiga. 1) Al Sofa yakni membersihkan hati. Karena orang lain tidak bisa membersihkan hati kita.
2) Al wafa yakni tidak mengingkari ucapan sendiri. 3) Al Jafa yakni dicaci dan dipuji sama saja.

Intinya, bahagia itu dari hati, jiwa kita. Bukan dari pemenuhan faktor eksternal yang lekat dengan materi, nafsu, dan pengakuan.